Sesuai yang sudah saya post sebelumnya, saya akan berceramah bercerita tentang sejarah bagaimana saya bisa terdampar tersesat di jurusan yang menurut saya mulia.
MENCARI SEKOLAH ITU TIDAK SEMUDAH MEMBALIKKAN TELAPAK TANGAN KAWAN
MENCARI SEKOLAH ITU TIDAK SEMUDAH MEMBALIKKAN TELAPAK TANGAN KAWAN
NAMA TEKNIK
|
DEFINISI
|
TUJUAN
|
JENIS
|
MODALITA
|
CONTOH APLIKASI
|
REASSURANCE
|
Teknik yang digunakan untuk menguatkan
pernyataan positif klien agar klien merasa yakin dan percaya diri.
|
a.
Agar konseli mampu mengantisipasi secara lebih
baik
b.
Konsekuens terhadap perbuatan dan perubahan
pikiran, perasaan dan perilakunya
c.
Dari teknik ini yang digunakan konselor
seminim-minimnya agar klien memahami dampak bagi dirinya atas apa yang
terjadi.
|
1.
Approval (awalan)
|
-
“Bagus”
-
“Baik”
-
“Wow”
-
“Istimewa”
-
“Amazing”
|
Ki :”Bu, kemarin saya menang juara 1 lomba cerdas
cermat”
Ko :”Hebat.....”
|
2.
Prediction
Reassurance
(Untuk memberikan penguatan atas
rencana positif yang diungkapkan konseli)
|
-
“Jika.... maka...”
-
“Apabila.... sehingga...”
-
“Kalau....atas....
-
“Andaikata....”
-
“Itu merupakan rencana yang bagus”
-
“Saya yakin anda pasti sukses dengan rencana
tersebut”
-
“Anda pasti bisa”
-
“Anda pasti bisa melakukannya”
-
“Jika.... tidak mustahil...”
-
“Apabila... tidak menutup kemungkinan...”
-
Dll
|
Ki : “Pak nilai semester ini bagi saya adalah nilai
yang sangat mengecewakan, hal ini terjadi karena saya memang malas belajar,
namun mulai semester depan saya akan belajar dengan giat dan selalu belajar
walaupun tidak ada ulangan.
Ko: “Bagus
sekali, jika anda mulai semester dapan akan belajar lebih giat dan selalu
belajar walaupun tidak ada ulangan tidak mustahil nilaimu akan lebih baik
dari semester ini”.
|
|||
3.
Postdiction
Reassurance
(Untuk memberikan penguatan atas apa
yang telah diupayakan oleh konseli atau atas keberhasilannya)
|
-
“Tuh kan, buktinya anda bisa”
-
“Anda pasti bisa melakukannya lagi”
-
“Coba anda lakukan sekali lagi”
-
“Setelah... hasilnya”
-
“Atas upaya kamu....nyatanya”
-
“Atas usahamu... akhirnya...”
|
Ki :” saya mencoba menemui Pak Totok untuk bertanya
tentang materi yang saya tidak paham pak. Beliau juga mau menjelaskannya.
Tapi sekarang saya tidak yakin bisa bertanya lagi atau tidak, saya takut pak”
Ko :”wah, bagus sekali. Anda telah berupaya untuk
menanyakan kepada pak Totok. Kenapa sekarang tidak dicoba lagi, buktinya yang
lalu anda berhasil”
|
|||
4.
Factual
Reassurance
(Untuk memberikan penguatan atas apa
yang sedang dialami oleh konseli atau atas kondisi riil konseli)
|
- “Saya dapat memahami perasaan anda”
- “Kuatkan diri anda”
- “Tabah lah, anda pasti bisa
melewati ini”
- “Sudah barang tentu...”
- “Seperti yang anda alami...”
- “Sudah semestinya...”
|
Ki:”saya bingung bu, harus bagaimana setelah lulus
ini. Saya dijodohkan oleh orang tua saya, padahal saya ingin melanjutkan
kuliah di S2 tapi saya juga tidak ingin mengecewakan orang tua saya. Saya
bingung bu harus bagaimana”
Ko:” saya
mengerti perasaan anda, hal tersebut memang sulit, tapi saya percaya anda
pasti bisa melewati ini dan mampu membuat keputusan yang terbaik atas kondisi
yang ada saat ini.”
|
NAMA TEKNIK
|
DEFINISI
|
TUJUAN
|
JENIS
|
MODALITA
|
CONTOH
APLIKASI
|
STRUCTURING
|
Teknik
yang digunakan konselor untuk memberikan batasan yang berkenaan dengan
batas-batas, sifat, dan kondisi agar proses konseling berjalan sesuai dengan
apa yang menjadi tujuan dalam konseling
|
a.
Konseli memperoleh orientasi yang tepat terkait konseling
yang sedang ia jalani.
b.
Diperoleh kesamaan persepsi dan harapan yang
realistik dalam konseling
c.
Diperoleh kepastian bersama apakah konseli mau
menelanjutkan atau menghentikan proses konseling
d.
Terbangun kesepakatan mengenai pola interaksi,
tindakan, waktu, capaian, jaminan, dan konsekuensi pernyataan.
|
Time Limits (batasan waktu)
|
-
“Mari kita manfaatkan waktu selama 30 menit ini
dengan baik”
-
“Saya bisa hingga pukul 10.15”
-
“Baiklah, kita sepakati waktu konseling selama
25menit kedepan”
-
Dll
|
Ki
: “Pak, saya ingin membicarakan masalah yang sedang saya alami, saya tidak
nyaman kalau ini terus dibiarkan. Tapi nanti jam 11.00 WIB saya harus kuliah
lagi”
Ko
: “Baiklah, karena masalah ini membuat Nova tidak nyaman, mari kita
bicarakan. Kita manfaatkan waktu 20menit kedepan dengan sebaik-baiknya”
|
Action Limits (batasan tindakan)
|
-
“Anda boleh mengutarakan perasaan anda, tapi
tolong untuk tidak merusak barang-barang di ruangan ini”
-
“Tolong untuk tidak mengotori ruangan ini”
-
Dll
|
Ko
: “Kalau memang kamu ingin menangis, menangislah”
Ki
: (sambil menangis) “Rasanya saya ingin bunuh diri saja bu. Saya sudah tidak
kuat dengan tindakan orang tua saya yang sering menganiaya saya, sakit
rasanya...”
Ko
: “Tenanglah, dengan bunuh diri tidak akan menyesesaikan masalah kamu....”
|
|||
Role Limits (batasan peran)
|
-
“Mari kita bicarakan permasalahan anda agar ketemu
jalan keluarnya”
-
“Saya tidak berhak untuk memberikan keputusan atas
permasalahan anda, karena itu sepenuhnya adalah hak anda”
-
dll
|
Ki
: “Akhir-akhir ini saya sulit sekali berkonsentrasi dalam belajar. Saya minta
nasihat bapak untuk persoalan ini”
Ko
: “Perlu diketahui, saya tidak berhak untuk memberikan nasihat seperti yang
kamu minta. Tapi mari kita bicarakan bersama agar ketemu jalan keluar yang
terbaik”
|
|||
Problem Limits (pembatasan masalah)
|
-
“Dari ketiga masalah anda, mana yang paling
mendesak untuk diselesaikan?”
-
“Dalam hal ini, anda memiliki masalah belajar,
keluarga dan finansial?”
-
Dll
|
Ki
: “Akhir-akhir ini saya susah sekali mengumpulkan tugas tepat waktu. Saya
juga sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar, lebih-lebih waktu saya lebih
banyak untuk bermain”
Ko
: “Jadi Dipa sekarang sedang mengalami kesulitan berkonsentrasi, susah
mengumpulkan tugas tepat waktu dan lebih banyak waktu untuk bermain? Lalu
kira-kira masalah mana yang mendesak untuk diselesaikan?”
|